InPres Nomor 9 tahun 2019 tentang revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi yang berkompeten sesuai dengan bidangnya setelah lulus dari SMK. Sedangkan dalam Permendikbudristek no 22 tahun 2022 tentang strategi penguatan Link and Match dan mengembangkan Teaching Factory. Namun, pada kenyataannya banyak guru SMK kurang memahami konsep teaching Factory terutama guru non produktif. Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran non produktif di SMK seharusnya berpartisipasi dalam menyukseskan peraturan yang berlaku. Inovasi pembelajaran pendidikan jasmani berbasis teaching factory menjadi solusi dalam turut serta pembiasaan terhadap Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Inovasi yang dikembangkan adalah dengan mengintregasikan Cooperatif Model sebagai pembelajaran kerjasama tim serta membentuk interpersonal pada siswa dan Inquiri model sebagai pembelajaran cara berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan. Sedangkan teaching factory itu sendiri membiasakan siswa untuk mengenal Standar Operasional Prosedural yang biasa diterapkan di dunia usaha dan dunia industri serta menghasilkan sebuah produk atau jasa. Dalam hal ini tentunya produk yang terkait aktivitas gerak, strategi permainan ataupun variasi dan kombinasi gerak. Dalam artikel ini bertujuan untuk mengkaji inovasi pembelajaran pendidikan jasmani berbasis teaching factory dalam meningkatkan kemampuan afektif, kognitif dan psikomotor secara menyeluruh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024