Industri manufaktur memiliki peran penting dalam perekonomian global, termasuk di Indonesia, dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penciptaan lapangan kerja. Namun, sektor ini juga menghadapi berbagai risiko operasional, seperti ketidakpastian bahan baku, gangguan rantai pasok, dan fluktuasi permintaan pasar. Riset operasi menjadi salah satu pendekatan ilmiah yang dapat digunakan untuk mengelola risiko tersebut dengan metode kuantitatif berbasis model matematis, algoritma, dan simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran riset operasi dalam pengelolaan risiko industri manufaktur melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode riset operasi seperti metode simpleks dan simulasi Monte Carlo efektif dalam mengoptimalkan produksi, manajemen persediaan, dan mitigasi ketidakpastian pasar. Metode simpleks mampu menurunkan biaya operasional hingga 10% melalui optimasi alokasi bahan baku, sementara simulasi Monte Carlo meningkatkan efisiensi produksi hingga 15% dengan memprediksi variasi permintaan. Dengan demikian, penerapan riset operasi berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan sumber daya, serta memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam menghadapi tantangan operasional di industri manufaktur.
Copyrights © 2025