<![CDATA[Pada sistem distribusi tenaga listrik, tingkat keandalan merupakan salah satu faktor yang sangat penting agar mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik terhadap pelanggan dapat dilakukan secara kontinyu dalam satu tahun. Seperti halnya pada Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu terdapat permasalahan bahwa pada 25 penyulang memiliki total gangguan sebanyak 636 gangguan selama setahun dengan jenis pelanggan yang bervariasi dari prioritas rendah, sedang maupun tinggi. Sedangkan, berdasarkan indikator FGTM (Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah) ditemukan bahwa terdapat 38 jenis masalah utama yang mempengaruhi keandalan jaringan distribusi. Dari jumlah tersebut, 30 masalah diidentifikasi dapat diatasi melalui solusi preventif, sementara 8 masalah lainnya memerlukan solusi korektif. Dari permasalahan tersebut diperlukan suatu pemeliharaan pada jaringan distribusi daya dengan meningkatkan efektivitas pemeliharaan preventif sehingga berpengaruh terhadap keandalan jaringan distribusi secara signifikan yaitu dengan menerapkan metode multi-criteria decision making (MCDM) menggunakan metode pearson correlation untuk seleksi fitur, metode Best-Worst Method (BWM), dalam BWM terdapat proses pembobotan kriteria menggunakan metode Mixed Linear Integer Programming (MILP) dan metode TOPSIS untuk perankingan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemeliharaan preventif guna meningkatkan keandalan jaringan distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model optimalisasi jaringan distribusi daya dengan seleksi fitur menggunakan metode pearson correlation mendapatkan nilai evaluasi RMSE 2.614, MAE 2.167 dan R2 Score 0.975 serta berhasil mendapatkan perankingan mode kegagalan. Sedangkan, hasil prioritas ranking pertama terdapat pada REC MANUFUI dengan skor TOPSIS 0.896115. Hasil perankingan metode TOPSIS ini dapat digunakan pihak terkait dalam melakukan penjadwalan pemeliharaan jaringan distribusi daya.]]>
Copyrights © 2025
