SMP Muhammadiyah 02 Kota Batu pada tahun ajaran 2022-2023 mulai menerapkan Kurikulum Merdeka dengan opsi mandiri belajar, yang dimulai pada mata pelajaran IPA dan Matematika. Pada tahap awal, hanya guru IPA dan Matematika yang mengembangkan modul ajar, sementara mata pelajaran lainnya tetap menggunakan Kurikulum 2013. Pada tahun ajaran 2023-2024, penyusunan modul ajar telah berhasil dilakukan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, dan Seni Budaya (Seni Rupa) di kelas 7. Dokumen modul ajar menunjukkan penerapan Project-based Learning (PjBL), namun hanya satu modul yang secara jelas mendeskripsikan tahapan PjBL. Analisis terhadap modul ajar menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum konsisten dalam menyusun modul ajar sesuai dengan tahapan PjBL, yang disebabkan oleh pemahaman yang kurang mendalam terhadap model pembelajaran ini serta keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, pendampingan dalam implementasi PjBL sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode pengabdian ini meliputi pelatihan dan pendampingan, dengan 16 guru dan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 02 Kota Batu sebagai peserta. Hasil pelatihan menunjukkan pemahaman yang baik dengan rata-rata nilai posttest adalah 9, serta pelaksanaan PjBL yang benar pada enam mata pelajaran yang dipilih. Mentoring the Implementation of the Project-based Learning Model to Improve the Competence of Students at SMP Muhammadiyah 02 Batu Abstract SMP Muhammadiyah 02 Kota Batu in the 2022-2023 academic year began implementing the Merdeka Curriculum with independent learning options, starting in Science and Mathematics subjects. In the initial stage, only Science and Mathematics teachers developed teaching modules, while other subjects continued to use the 2013 Curriculum. In the 2023-2024 academic year, the preparation of teaching modules has been successfully carried out for the subjects of Indonesian, Social Studies, and Arts and Culture (Fine Arts) in grade 7. The teaching module documents show the implementation of Project-based Learning (PjBL), but only one module clearly describes the stages of PjBL. Analysis of the teaching modules shows that most teachers are not consistent in compiling teaching modules according to the stages of PjBL, which is caused by a lack of deep understanding of this learning model and limited resources. Therefore, assistance in implementing PjBL is needed to improve student competence in the cognitive, affective, and psychomotor domains. This service method includes training and mentoring, with 16 teachers and the Principal of SMP Muhammadiyah 02 Batu City as participants. The training results showed a good understanding with an average score of 9, as well as the correct implementation of PjBL in six selected subjects.
Copyrights © 2025