Global waste management data shows that only about 20% of total waste can be recycled or recovered each year. The remaining waste becomes an environmental issue, polluting ecosystems and degrading the quality of ecosystem services. The blue economy is a sustainable economic concept aimed at supporting economic growth, improving public welfare, and preserving environmental sustainability. In Rancabungur Village, the blue economy concept offers a new approach to development that supports economic growth, community well-being, and environmental health. This program aims to provide a better understanding of the importance of waste management, including waste separation and processing it into organic liquid fertilizer and compost. The training was conducted both in-person and online on May 28, 2024, from 1:00 PM to 5:00 PM WIB, utilizing digital platforms to reach a larger audience. The total number of participants was 120, with 50 attending in person and 70 participating online. The results of this activity showed that 88.2% of participants recognized the importance of waste management for creating a healthy and beautiful environment, while 48.5% saw the potential to generate income from waste management. Additionally, 29.1% of participants were interested in waste management practices, 20.6% expressed a need for a trustworthy waste management figure, and 19.1% felt they needed more detailed explanations. Pengelolaan sampah secara global menunjukkan bahwa hanya sekitar 20% dari total sampah yang dapat didaur ulang atau dipulihkan setiap tahunnya. Sisanya menjadi masalah lingkungan yang mencemari ekosistem dan mengurangi kualitas jasa lingkungan. Ekonomi biru adalah konsep ekonomi secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan. Di Desa Rancabungur, konsep ekonomi biru menawarkan pendekatan baru untuk pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Pengelolaan sampah organik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengoptimalkan proses daur ulang. Program pengelolaan sampah bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk memilah sampah dan mengolahnya menjadi pupuk cair organik dan kompos. Pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka dan daring pada tanggal 28 Mei 2024 pukul 13.00 – 17.00 WIB dengan memanfaatkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak peserta. Total peserta pelatihan mencapai 120 orang, dengan 50 peserta hadir secara langsung dan 70 peserta mengikuti secara luring. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa 88,2% peserta menyadari pentingnya pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan asri, sementara 48,5% melihat potensi menghasilkan pendapatan dari pengelolaan sampah. Selain itu, 29,1% peserta tertarik pada manajemen pengelolaan sampah, 20,6% menginginkan figur pengelola yang amanah, dan 19,1% merasa perlu penjelasan lebih detail.
Copyrights © 2025