Taspen menghadirkan inovasi melalui aplikasi Otentikasi untuk mempermudah pensiunan dalam verifikasi kehadiran tanpa harus datang ke kantor setiap bulan. Namun, generasi baby boomer yang berusia lebih atau sama dengan 58 tahun ke atas menghadapi kesulitan dalam penggunaan aplikasi, terutama terkait user interface dan instruksi yang kurang jelas. Penelitian ini menganalisis user experience aplikasi menggunakan metode Enhanced Cognitive Walkthrough dengan lima responden pengguna baru dan merupakan nasabah PT.Taspen (persero) Cabang Jambi. Metode Enhanced Cognitive Walkthrough merupakan metode evaluasi yang berfokus pada model usability yaitu Learnability. Metode Enhanced Cognitive Walkthrough merupakan metode evaluasi user experience dimana responden diminta untuk mengerjakan tugas berbasis skenario yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Hasil analisis mengindikasikan bahwa rata-rata tingkat permasalahan pada setiap matriks analisis berada pada tingkat rendah namun pada tugas yang sangat penting. Permasalahan paling banyak ditemukan yaitu pada task 6 (Ucapkan huruf A) yang juga memiliki nilai permasalahan tertinggi, diikuti oleh task 3 (Kedipkan mata) dan task 1 (Masukkan notas) yang menunjukkan tingkat permasalahan cukup signifikan. Dengan adanya evaluasi usability Otentikasi Taspen didapatkan 3 tampilan rekomendasi perbaikan dan 2 rekomendasi tambahan, dimana rekomendasi perbaikannya yaitu terdapat penambahan halaman petunjuk sebelum memasukkan notas, perbaikan instruksi kedipkan mata, perbaikan instruksi ucapkan huruf A, penambahan riwayat otentikasi pada halaman konfirmasi status otentikasi dan penambahan notifikasi otentikasi. Rekomendasi perbaikan dibuatkan berupa rancangan mockup sistem
Copyrights © 2025