Campuran kode dalam proses pembelajaran sering terjadi dan dapat membantu pemahaman siswa tetapi juga beresiko menimbulkan kesalahpahaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana campuran kode bahasa toraja terhadap pemahaman siswa kelas II dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN 1 Bangkelekila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati. Teknik pengumpulan data dihasilkan dari observasi, wawancara berupa rekaman dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk campuran kode yang diperoleh dalam proses pembelajaran berupa campuran kode intra-sentesial berbentuk kata dan frasa, inter-sentential berbentuk kalimat, dan situasional yang terjadi karena keadaan yang dilakukan pembicara dan pribadi pembicara. Penggunaan campuran kode bahasa toraja dilakukan oleh guru dapat mempengaruhi pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan lebih baik dan lebih meningkat. Pemahaman-pemahaman siswa ini dapat dilihat dari siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali konsep atau definisi yang diajarkan, siswa dapat mengerjakan soal atau tugas yang diberikan, siswa mampu memberikan pendapat mereka, siswa mampu menyimpulkan pembelajaran, siswa aktif bertanya dan berpartisipasi didalam kelas
Copyrights © 2025