Eksistensi Hukum Humaniter Internasional (HHI) ialah untuk meminimalisir dampak kerugian akibat konflik bersenjata dengan mengatur segala hal yang berhubungan dengan penggunaan kekuatan bersenjata (militer) dan penggunaan kekerasan dalam perang, salah satunya yaitu tentang sarana berperang, yakni persenjataan. Menurut Martin van Creveld, era pembabakan senjata pada saat ini adalah age of autonomation, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan Autonomous Weapon Systems (AWS) merupakan bagian dari era ini sekaligus bukti bahwa teknologi sudah berkembang cukup pesat, khususnya dalam bidang militer. AWS dalah sistem senjata yang beroperasi dengan Artificial Intelligence (AI) dan dapat mengambil keputusan secara independen tanpa intervensi manusia secara langsung. Keberadaaannya menimbulkan banyak perdebatan, terutama terkait dengan kepatuhan senjata ini terhadap HHI, di samping pertanyaan berulang mengenai mekanisme akuntabilitas apabila sewaktu-waktu senjata ini terbukti menyebabkan pelanggaran. Dalam konteks AWS, pertanggungjawaban dapat dibebankan kepada tiga pihak melalui doktrin masing-masing, yaitu negara (state responsibility), operator (individual responsibility), dan komandan (command responsibility). Meskipun demikian, diperlukan pembuktian yang cukup teliti terutama terhadap kasus pertanggungjawaban individu, karena sangat berkaitan dengan unsur niat dan pengetahuan
Copyrights © 2025