Penggunaan obat  racikan  puyer pada pasien pediatri memerlukan perhatian khusus karena kompleksitas farmakokinetik dan risiko medication error yang tinggi. Penelitian ini mengevaluasi profil pengkajian resep racikan pediatri di Puskesmas xxx, Kabupaten Luwu berdasarkan aspek administrasi, farmaseutik, dan klinis sesuai Permenkes No. 74 Tahun 2016. Studi retrospektif dilakukan pada 157 resep racikan puyer pediatri periode Oktober-Desember 2023 menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian aspek administrasi mencapai 100% untuk nama pasien, umur, berat badan, nama dokter, nomor SIP, paraf dokter, dan tanggal resep, namun 0% untuk tinggi badan, jenis kelamin, dan ruangan asal. Pada aspek farmaseutik, seluruh parameter termasuk nama obat, bentuk sediaan, kekuatan, dosis, jumlah, serta aturan penggunaan mencapai kesesuaian 100%. Aspek klinis mengungkapkan tidak ada duplikasi pengobatan, namun terdapat 83,43% interaksi obat dan 100% ketidaktepatan dosis. Kombinasi tiga jenis obat mendominasi (56,68%) dengan CTM, dexamethasone, dan paracetamol sebagai obat yang paling sering diresepkan (masing-masing 19,10%). Penelitian menyimpulkan bahwa pengkajian resep di Puskesmas xxx belum sepenuhnya memenuhi standar Permenkes RI No.74 tahun 2016, terutama pada aspek administrasi dan klinis. Diperlukan peningkatan kepatuhan terhadap standar pelayanan kefarmasian untuk menjamin keamanan pengobatan pasien pediatri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025