Nyeri persalinan terjadi karena aktivitas besar dalam tubuh untuk mengeluarkan bayi, termasuk peregangan dan pelebaran mulut rahim. Jika nyeri tidak diatasi, dapat menyebabkan hipoksia janin, persalinan lama, dan peningkatan morbiditas ibu dan janin. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat nyeri sebelum teknik relaksasi napas dalam adalah 6,93, dan menurun menjadi 4,07 setelah intervensi, dengan ρ value 0,000. Hal ini membuktikan adanya pengaruh signifikan teknik relaksasi napas dalam terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan edukasi tentang teknik relaksasi napas dalam kepada ibu bersalin, sehingga nyeri saat persalinan dapat berkurang secara efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025