Kebersihan area kewanitaan memiliki peranan penting saat menstruasi. Namun, masih banyak wanita yang tidak menyadari pentingnya perawatan kebersihan area kewanitaan selama masa haid. Mengabaikan kebersihan area tersebut, baik saat menstruasi maupun tidak, secara berkelanjutan dapat menyebabkan infeksi pada daerah genital. Menurut data Survei Demografis Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menyatakan bahwa Hygiene saat menstruasi remaja masih lemah yaitu 63,9%. Kurangnya tingkat kesadaran dalam perawatan dan menjaga kebersihan selama menstruasi dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan. Kurangnya informasi yang diterima dapat membuat remaja melakukan tindakan perawatan saat menstruasi yang salah. Adapun faktor lain yang menjadi pengaruh terjadinya tindakan yaitu pengetahuan, informasi, sikap, sarana prasarana, dan dukungan. Peran ibu dalam memberikan informasi sangat penting karena ibu merupakan sumber informasi pertama. Desain penelitian yang dipakai adalah analisis deskriptif dengan pendekatan potong lintang, yang melibatkan 250 mahasiswa dengan sampel terdiri dari 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan higienitas yang baik dan positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas hasil yang diperoleh berada dalam kategori yang baik dan positif. Kategori baik yang diperoleh tidak terlepas dari sumber informasi, yang sebagian besar diperoleh siswa dari ibu, teman, dan guru. Peran ibu dalam kebersihan menstruasi pada remaja putri berada dalam kategori mendukung, yang menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan penerapan kebersihan menstruasi.
Copyrights © 2025