Luka bakar adalah masalah kesehatan global dengan angka kejadian dan mortalitas tinggi. Pengobatan luka bakar sering menggunakan terapi komersial yang memiliki efek samping. Minyak zaitun sebagai bahan alami dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan belum banyak diteliti dalam penyembuhan luka bakar secara histopatologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun secara topikal terhadap reepitelisasi, infiltrasi sel radang, dan neoangiogenesis pada penyembuhan luka bakar tikus Wistar. Penelitian eksperimental ini menggunakan Post test Only Control Trial Group Design dengan 27 ekor tikus Wistar jantan yang dibuatkan luka bakar pada area dorsal. Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok: kontrol negatif (tanpa terapi), kontrol positif (ekstrak plasenta 10% dan neomycin sulfate 0,5%), dan kelompok perlakuan (minyak zaitun). Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukkan kelompok tanpa terapi sel radang yang menyebar dengan kerapatan tinggi, reepitelisasi belum sempurna, dan pembuluh darah baru masih sedikit. Kelompok terapi kombinasi ekstrak plasenta 10% dan neomycin sulfate 5% menunjukkan sedikit infiltrasi sel radang, jaringan epitel belum terbentuk sempurna dan pembuluh darah baru masih sedikit. Kelompok terapi minyak zaitun terlihat banyak sel radang, reepitelisasi belum terbentuk, dan pembuluh darah sudah banyak terbentuk. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada reepitelisasi (p = 0,105), infiltrasi sel radang (p = 0,306) dan neoangiogenesis (p = 0,538). Minyak zaitun tidak mempercepat reepitelisasi, tidak menurunkan jumlah sel radang, tetapi meningkatkan pembentukan pembuluh darah baru. Tidak terdapat pengaruh signifikan untuk pemberian minyak zaitun secara topikal terhadap reepitelisasi, infiltrasi sel radang, dan neoangiogenesis pada gambaran histopatologis penyembuhan luka bakar tikus Wistar (p > 0,05).
Copyrights © 2025