Rekam Medis Elektronik (RME) telah menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan modern, namun fragmentasi data dan kurangnya interoperabilitas antar sistem masih menjadi tantangan utama. Fragmentasi ini dapat menghambat efisiensi pelayanan dan meningkatkan risiko kesalahan dalam perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak penerapan interoperabilitas RME terhadap peningkatan layanan rumah sakit, terutama dalam hal efisiensi dan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain tinjauan sistematis berdasarkan pedoman PRISMA. Pencarian literatur dilakukan di database ProQuest, PubMed, dan SpringerLink dengan kata kunci "Rekam Medis Elektronik", "Interoperabilitas", dan "Pertukaran Informasi Kesehatan". Jurnal yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir dan berkaitan dengan layanan rumah sakit dipilih sebagai sampel. Data dianalisis secara deskriptif dengan metode naratif. Dari 370 artikel yang diidentifikasi, tujuh artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan interoperabilitas RME dapat meningkatkan efisiensi dalam transfer pasien, mengurangi kesalahan transkripsi data, serta memperluas akses informasi pasien secara real-time di berbagai fasilitas kesehatan. Selain itu, interoperabilitas RME berkontribusi pada peningkatan koordinasi perawatan antar penyedia layanan. Namun, beberapa penelitian juga mencatat adanya potensi risiko terhadap keamanan pasien, terutama jika sistem RME tidak diterapkan dan dikelola dengan benar. Penerapan interoperabilitas RME memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas layanan rumah sakit, terutama dalam hal efisiensi dan keamanan pasien. Meskipun demikian, tantangan terkait dengan pelatihan tenaga kesehatan dan keamanan data masih perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat RME.
Copyrights © 2025