Dalam pengobatan RA, pemilihan terapi yang tepat sangat penting. Setiap penggunaan obat harus didasarkan pada prinsip terapi yang rasional. WHO mendefinisikan penggunaaan obat secara bijak dan tepat sebagai pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan keperluan klinis, dalam dosis yang tepat bagi masing-masing individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat RA pada pasien Rheumatoid Arthritis yang menjalani perawatan di poli penyakit dalam RSUD Dr. H. Jusuf SK, Kota Tarakan. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan resep yang terdapat di Instalasi Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Jusuf SK Kota Tarakan. Variabel bebas yaitu Jenis obat RA yang digunakan pada pasien rheumatoid arthritis (RA). Variabel terikat yaitu pola penggunaan obat RA. Dalam penelitian ini, data diolah dan dievaluasi menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jumlah pasien rheumatoid arthritis dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan persentase Laki-laki 15,2% dan Perempuan 84,8% dengan usia 41-60 tahun dengan persentase 63,6%. Penggunaan obat pada pasien RA berdasarkan jenis obat yaitu natrium diclofenac dan kombinasi metotreksat dengan natrium diclofenac dengan persentase masing-masing 15,15%. Dosis obat metotreksat 2,5 mg dengan frekuensi 1 x seminggu 7,5 mg dengan persentase terbanyak yaitu 33,90%. Golongan dan jenis obat Rheumatoid Arthritis pada pasien Rheumatoid Arthritis di poli penyakit dalam di RSUD Dr. H. Jusuf SK kota Tarakan yaitu DMARD (Metotreksat), AINS (meloxicam, asam mefenamat, paracetamol, natrium diklofenak, ibuprofen), dan kortikosteroid (metil prednisolone), dan peresepan obat Rheumatoid Arthritis secara kombinasi dalam bentuk kapsul yaitu Thiamin (Vitamin B1), Natrium Diklofenak, dan Diazepam.
Copyrights © 2025