Abstrak—CV XYZ adalah perusahaan manufaktur yangmemproduksi spare part mesin industri. Dalam prosesproduksinya, pada lini produksi nozle wafer stick menunjukkanadanya ketidaktercapaian target produksi. Salah satu faktorpenyebab permasalahan tersebut adalah adanya kerusakanatau downtime pada mesin turret milling. Downtime yang terjadisebesar 7552 menit. Sebab terjadinya downtime adalah terdapatkomponen mesin yang mengalami kerusakan, dengan frekuensitertinggi pada end milling. Oleh karena itu, dilakukanperhitungan nilai efektivitas penggunaan mesin denganmenggunakan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness).Hasil kondisi aktual sebesar 62% dan target standarinternasional sebesar 85%. Hal ini menunjukkan performamesin yang rendah dan butuh dilakukan tindakan maintenance.Ketidaktercapaian nilai OEE tersebut dianalisis denganmenggunakan metode six big losses dan ditemukan kerugianterbesar terdapat pada reduce speed losses sebesar 29%.Dilakukan tindakan dengan penerapan metode TotalProductive Maintenance (TPM) dengan penerapan autonomousmaintenance melalui pemeliharaan kondisi mesin menggunakancheck sheet berstandar Cleaning Lubricating, Inspection, danTightening (CLIT) dan penerapan planned maintenance melaluipembuatan penjadwalan. Dilakukan perhitungan denganmetode age replacement, sehingga diperoleh hasil rancanganpenjadwalan dengan waktu pemeriksaan dan penggantiankomponen mesin setiap 111 jam & 180 jam. Berdasarkan nilaiavailability yang diperoleh dari perhitungan menggunakan agereplacement sebesar 98.78%. Kata kunci— OEE, Six Big Losses, TPM, Age Replacement
Copyrights © 2025