Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang merupakan salah satu dari jenis wayang langka di Bali. Wayang ini banyak menyimpan mistri, sehingga orang-orang takut menjadi dalang wayang calonarang, kecuali mereka yang telah berilmu tinggi. Wayang kulit calonarang dari zaman ke zaman terus mengalami perubahan terutama pada bentuk dan struktur pertunjukannya. Wayang kulit calonarang masih dianggap sebagai pertunjukan paling angker diantara wayang-wayang lainnya. Dengan keangkeran itu, maka secara individu orang takut untuk menanggapnya karena takut kena resiko dari pertunjukan itu yang kadang-kadang mengundang konflik sosial. Di era globalisasi ini, ternyata wayang calonarang masih eksis dan mengikuti perkembangan zaman. Terbukti telah dilakukannya berbagai eksprimen dengan memadukannya dengan teknologi modern, sehingga muncul pertunjukan wayang calonarang inovatif.  Di samping itu para dalang ingin tampil beda seperti halnya dalang I Wayan Nardayana yang terkenal dengan dalang Cenk Blonk mementaskan wayang calonarang berkolaborasi dengan dalang Jro Mangku Gede Made Subagia yang terkenal sebagai pini sepuh ajaran Siwa Murti. Pementasan ini dilakukan pada tahun 2012 dalam rangka piodalan di Pura Dalem Ped Nusa penida. Keunikan pementasan ini adalah dengan menghadirkan dua watangan matah yang kemudian diusung ke kuburan desa setempat seperti layaknya orang meninggal dunia. Pertunjukan ini selain sebagai pelengkap dari upacara pujawali juga memberi hiburan kepada masyarakat dan memberikan makna pencerahan kepada masyarakat agar tidak melakukan kejahatan ilmu hitam di zaman modern ini. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017