Pendahuluah: Lansia sangat rentan terhadap gangguan pola tidur (insomnia). Gangguan tidur dan kekurangan tidur dapat merangsang kesulitan emosional yang dapat meningkatkan keadaan stres dan kecemasan secara subjektif serta meningkatkan reaksi simpatetik terhadap stimulus yang tidak menyenangkan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada lansia yang mengalami insomnia di Dusun Gampingan Rw 07 Wonokerto Kecamatan Bantur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi nya adalah seluruh lansia di Desa Gampingan Rw 07 Wonokerto sejumlah 75 orang. Sampel penelitian sejumlah 40 responden yang didapatkan dengan purposive sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner HARS. Penelitian dilakukan pada 1 – 10 Mei 2023. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar lansia yang insomnia mengalami mengalami cemas berat 19 responden (47.55%), hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang 13 responden (32.5%) ,sebagian kecil mengalami kecemasan ringan 5 responden (12.5%), dan sebagian kecil tidak ada kecemasan 3 responden (7.5%). Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada lansia adalah umur, jenis kelamin, riwayat pendidikan, pekerjaan, dan mengonsumsi kafein. Kesimpulan: Penting untuk memahami penyebab insomnia pada lansia. Kecemasan dapat menjadi akibat insomnia yang berkepanjangan. Lansia yang mengalami insomnia dan kecemasan juga dapat mempertimbangkan perubahan gaya hidup sehat, seperti menghindari kafein sebelum tidur, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola hidup sehat.
Copyrights © 2024