Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah ≥ 126 mg/dl yang menyulitkan penyembuhan luka. Kandungan daun binahong berupa saponin, flavonoid, polifenol, triterpenoid, antosianin, asam ursolat dan karbonat diduga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Makrofag sebagai sel yang memfagosit daerah luka dan membersihkan debris akan meningkat pada fase inflamasi dan akan menurun jumlahnya pada fase proliferasi ketika luka mulai menutup.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan luka kondisi hiperglikemia menggunakan hidrogel binahong terhadap jumlah makrofag. Desain penelitian adalah true experiment dengan metode randomized posttest only controlled group design dilakukan terhadap hewan coba tikus putih jantan galur Wistar. Jumlah sampel adalah 30 tikus (n = 5) dan dibagi dalam 6 kelompok yaitu 4 kelompok perlakuan yaitu menggunakan basis hidrogel, hidrogel binahong konsentrasi 2,5 %, 5 %, 7,5 %, dan 2 kelompok kontrol normal saline (NS) pada tikus kondisi sehat dan kondisi hiperglikemia. Data yang diukur adalah jumlah makrofag pasca perawatan luka selama 12 hari. Analisis uji one-way ANOVA didapatkan  p = 0,000 (p < 0,05). Melalui uji post hoc test hidrogel binahong 5 % memiliki perbedaan signifikan (p < 0,05) dengan K (-) NS (p = 0,004), K (+) NS (p = 0,000), basis hidrogel (p = 0,001), hidrogel binahong 2,5 % (p = 0,018). Dapat disimpulkan bahwa perawatan luka menggunakan hidrogel binahong dapat menurunkan jumlah makrofag pada penyembuhan luka fase proliferasi di jaringan kulit luka tikus dengan kondisi hiperglikemia. Kata kunci: Hiperglikemia, Hidrogel binahong, Jumlah makrofag.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015