<![CDATA[Bahan baku merupakan prioritas utama dan penting bagi suatu perusahaan untuk memenuhi proses produksinya, sehingga banyak perusahaan yang melakukan pengelolaan persediaan yang optimum. Bukan hanya perusahaan besar saja yang berusaha untuk mengelola persediaan yang optimum, UD. Meubel Dua Putri yang bergerak di bidang industri furniture berusaha melakukan pengelolaan terhadap persediaannya, akan tetapi saat ini UD. Meubel Dua Putri menggunakan perkiraan dari pengalaman saja sehingga biaya pembelian bahan baku dan persediaan sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan biaya pengelolaan persediaan antara perkiraan dari pengalaman pemilik dengan metode EOQ dimana dihasilkan perhitungan yang lebih optimal jika menggunakan metode EOQ dengan pembelian bahan baku menurun dari 520 pcs menjadi 135 pcs dengan frekuensi pemesanan sebanyak 4 kali pemesanan dalam satu tahun, total biaya persediaan. Total biaya persediaan menurun dari Rp. 2.332.823, - menjadi Rp. 1.352.082, - dengan safety stock sebanyak 11 pcs dan re-order point sebanyak 25 pcs]]>
Copyrights © 2021
