Perairan Takisung masih mendapat pengaruh dari Sungai Barito serta Sungai Takisung dan Sungai Angsau yang bermuara langsung ke perairan tersebut. Berbagai aktivitas terdapat di pesisir maupun perairan Takisung seperti pemukiman, wisata pantai, alur pelayaran, dan industri rumahan. Tingginya intensitas aktivitas tersebut mempengaruhi kualitas perairan Takisung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara spasial mengenai kualitas perairan Takisung baik secara fisika, kimia dan biologi. Pengukuran dan pengambilan data sampling dilakukan dengan metode purposive sampling, baik secara insitu maupun eksitu. Metode pengukuran kualitas air di Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sedangkan penentuan status mutu perairan dan tingkat pencemaran di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Perairan Takisung untuk parameter fisika tergolong d.alam kondisi baik hingga tercemar ringan. Parameter kimia tergolong dalam kondisi tercemar ringan hingga tercemar sedang, sedangkan parameter biologi tergolong dalam kondisi baik.
Copyrights © 2021