Fenomena kejenuhan belajar menjadi permasalahan yang cukup serius, dikarenakan akan menimbulkan perilaku negatif pada mahasiswa dalam proses pembelajaran seperti tidak hadir kuliah, tidak memiliki motivasi untuk mengerjakan tugas dengan baik, nilai ujian yang kurang baik, serta banyaknya mahasiswa yang di drop out. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebersyukuran dengan kejenuhan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Jumlah subjek yaitu 64 mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala kebersyukuran versi Indonesia dan skala Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Data dianalisis dengan regresi linear sederhana, menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara kebersyukuran dengan kejenuhan belajar, dengan keterkuatan hubungan sedang. Semakin tinggi kebersyukuran maka akan semakin rendah kejenuhan belajar, begitu juga sebaliknya. Nilai R square 0,289 artinya pengaruh faktor kebersyukuran terhadap kejenuhan belajar yaitu 28,9%. 71,1% lainnya dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini, seperti self-compassion, resiliensi, dan dukungan sosial. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan negatif kebersyukuran dengan kejenuhan belajar pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Banjarmasin dapat diterima.
Copyrights © 2023