Jurnal Perempuan
Vol 19, No 3 (2014): 2014 Presidential Election, Religion & Status of Women

Religion, 2014 General Election and Status of Women as Other

Candraningrum, Dewi (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2014

Abstract

Riset kali ini menarasikan perjumpaan antara agama dan politik di Pemilihan Legislatif 9 April dan Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 (selanjutnya disingkat Pemilu: Pileg dan Pilpres) dalam menimbang status perempuan. Pendekatan feminisme kerap curiga dan tak percaya bagaimana aliansi kedua terminologi itu dapat dan bisa sungguh-sunguh melayani amanat keadilan gender dan keadilan sosial. Disamping melakukan dokumentasi teoritis, kajian pada Jurnal Perempuan Edisi 82 kali ini, salah satunya, merupakan dokumentasi FGD (Focus Group Discussion) yang dilaksanakan pada Selasa 1 Juli 2014 jam 13-17 WIB di kantor Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta. FGD ini difasilitasi oleh Mariana Amiruddin (Dewan Redaksi Jurnal Perempuan) dengan narasumber berikut: Ade Kusumaningtyas (RAHIMA), Husein Muhammad (Komnas Perempuan), Siti Khadijah Nasution (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Manneke Budiman (FIB, UI), Masruchah (Koalisi Perempuan Indonesia), Muhamad Ali (Univ California, Riverside), Nur Iman Subono (FISIPOL UI), Septemmy Lakawa (Sekolah Tinggi Teologi Jakarta), Siti Musdah Mulia (Megawati Institute) dan Titi Sumbung (Indonesian Center for Women in Politics). Bahasan konseptual ketiga 113 terminologi pada judul di atas, akan dilengkapi dengan fakta-fakta politik tahun 2014 ini, yaitu fakta Pileg dan fakta Pilpres.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

ifj

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

Jurnal Perempuan is a quarterly interdisciplinary publication in the English language and Bahasa Indonesia circulating original ideas in gender studies. JP invites critical reflection on the theory and practice of feminism in the social, political, and economic contexts of the Indonesian society. We ...