Menjadi guru pendamping khusus tidaklah mudah. Butuh tenaga serta kesabaran yang lebih besar daripada guru sekolah biasa. Namun peneliti menemukan fenomena pada salah satu guru pendamping khusus, seperti perasaan bahagia, perasaan ini muncul karena merasa bersyukur dapat berbagi dan mengajar anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini merujuk kepada aspek syukur berdasarkan teori dari Fitzgerald dan Watkins yaitu rasa apresiasi, perasaan positif dan ekspresi bersyukur. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini meneliti 38 orang subjek guru pendamping khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan SPSS Statistic 26. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kebersyukuran pada guru pendamping anak berkebutuhan khusus berada pada kategori sedang. Kebersyukuran pada guru pendamping khusus terbilang cukup baik, sehingga mereka mampu bersyukur dengan apa yang mereka miliki, mengungkapkannya dalam perbuatan dan menghargai bantuan orang lain. Hal ini disebabkan oleh kayakinan bahwa dia menghargai kebahagian hidup, diterima oleh lingkungannya dan berkaitan dengan keagamaan.
Copyrights © 2025