Daerah penelitian merupakan daerah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Berau Coal site Binungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran sodium seam F2 pada daerah penelitian. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pemetaan geologi dengan pengambilan data langsung di lapangan, kemudian dilanjutkan analisis penyebaran sodium dan analisis geofisika menggunakan data e-log seperti gamma ray dan density. Berdasarkan hasil penelitian, geomorfologi daerah penelitian digolongkan menjadi 4 satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfik Struktural (S1), Satuan Geomorfik Denudasional (D1), Satuan Geomorfik Fluvial dengan bentuk lahan tubuh sungai (F1) dan rawa (F5) dan Satuan Geomorfik Bentukan Antropogenik dengan bentuk lahan area tambang (P1), Disposal (P2) dan Sump (P3). Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas tiga satuan batuan, yaitu Satuan Batupasir Latih (Tml), Satuan Batulempung Latih (Tml) dan Satuan Endapan Permukaan (Qh). Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa lipatan antiklin yang memiliki tiga sayap lipatan yaitu, sayap lipatan pada bagian barat berarah barat daya-timur laut dengan arah umum N 216 E/61 , sayap lipatan pada bagian timur dengan dip yang landai berarah barat laut-tenggara dengan arah umum N 298 E/16, dan sayap lipatan pada bagian timur dengan dip yang terjal berarah utara-selatan dengan arah N 360 E/38 . Nilai sodium (Na2O) pada daerah penelitian, yaitu pada Pit 7E berkisar antara 0,54-15,34 (%) dan pada Pit 7W berkisar 0,34-14,24 (%). Penyebaran sodium secara horizontal dan vertikal di dalam batubara dipengaruhi oleh air laut dan kondisi geologi yang dikontrol oleh struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian.
Copyrights © 2024