Anak-anak di Panti Asuhan Ulil Abshar Dau Sengkaling Malang menghadapi tantangan emosional akibat kehilangan orang tua, keterbatasan dukungan emosional, serta kurangnya hubungan interpersonal yang sehat. Studi menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, diperlukan strategi pendampingan dan pembinaan psikososial guna meningkatkan kesejahteraan emosional, kemampuan regulasi emosi, serta hubungan sosial mereka dengan sesama anak dan pengasuh.Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kesehatan emosional anak-anak dengan membangun keterampilan mengelola emosi serta meningkatkan kapasitas pengasuh dalam memberikan pendampingan emosional yang efektif. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif, meliputi assessment awal melalui observasi dan wawancara, pelatihan pengasuh mengenai teknik pendampingan emosional, serta sesi konseling dan terapi kelompok bagi anak-anak. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas program serta menyusun model pembinaan psikososial yang dapat diterapkan secara berkelanjutan. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan emosional anak-anak. Mereka lebih mampu mengelola emosi negatif serta menunjukkan perkembangan dalam membangun hubungan interpersonal yang lebih baik. Anak-anak yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan kini lebih percaya diri dalam berkomunikasi. Selain itu, pengasuh mengalami peningkatan kapasitas dalam memberikan dukungan emosional yang lebih efektif. Intervensi yang dilakukan membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kesejahteraan emosional anak-anak serta kapasitas pengasuh. Model pembinaan psikososial yang dikembangkan berpotensi diterapkan di panti asuhan lain sebagai referensi dalam pendampingan anak-anak secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025