Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peningkatan UKM di Kota Batam dan hubungannya dengan investasi asing (PMA) di Kota Batam. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Grounded Theory. Metode sampling purposeful digunakan untuk mengumpulkan kasus PMA dan UKM, terutama sampling kriteria. Kriteria pemasukan untuk studi ini adalah UKM yang masih beroperasi yaitu sebanyak 913 UKM. Originalitas Kota Batam sebagai sekedar pulau berubah menjadi Kota Industri oleh pemerintah kerja sama dengan pengembang swasta, PMA, dan masyarakat. Kota Batam sebagai kota industri menarik minat banyak orang dari luar pulau Batam, hingga sekarang (2019) penduduk Kota Batam mencapai 1.030.528 jiwa. Dihubungkan dengan keberadaan jumlah UKM, sama statusnya dengan keberadaan jumlah PMA. Grafik PMA dengan grafik UKM tidak menunjukkan stabil naik jumlahnya tiap tahun tidak juga menunjukkan stabil menurun tiap tahun, melainkan berfluktuasi. Jumlah Pelaku UKM di sembilan kecamatan sebanyak 913 UKM dengan penyebaran jumlah yang tidak merata. Dari semua UKM, ada yang berdiri sejak Tahun 1999 dan hingga sekarang masih beroperasi. Sebanyak 526 UKM tidak lagi beroperasi. Sementara untuk sebaran lokasi jenis industri di sembilan kecamatan disesuaikan dengan sampel penelitian. Status pemodalan usaha yang ada untuk penanaman modal asing (PMA) adalah sebanyak 788 usaha dengan nilai keseluruhan nilai investasi asing di Batam sudah mencapai 10,126 miliar US dollar. Jumlah investasi swasta asing tiap tahun mulai tahun 2015 sampai 2018 mengalami peningkatan dari angka 6.161 juta menjadi 10.126 juta. Saat ini Batam merupakan penyokong pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, akan tetapi perkembangan jumlah UKM tidak selalu sejalan dengan perkembangan PMA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019