Pemeriksaan HbA1c memainkan peran kunci dalam pengelolaan diabetes mellitus. Idealnya pemeriksaan HbA1c dilakukan sesegera mungkin. Namun kenyataan dilapangan pemeriksaan HbA1c sering mengalami penundaan pemeriksaan yang disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu tantangan utama dalam pengujian HbA1c adalah stabilitas sampel yang diperiksa pada suhu ruang (18–25°C). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar Hemoglobin A1c (HbA1c) yang penundaan waktu antara pengambilan sampel darah dan pengukuran di Laboratorium Fortuna Mojokerto. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan diLaboratorium Fortuna Mojokerto mulai bulan Juli 2024. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus peserta prolanis yang memeriksakan HbA1C di Laboratorium Fortuna Mojokerto yang diambil secara purposive sampling sebanyak 30 orang. Sampel darah pasien diabetes mellitus yang diperoleh dilakukan pemeriksaan HbA1c secara langsung, dilakukan penundaan 10 jam dan dilakukan penundaan selama 24 jam. Data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata hasil pemeriksaan HbA1C secara langsung sebesar 8.65%, penundaan pemeriksaan 10 jam sebesar 8.75%, penundaan pemeriksaan 24 jam sebesar 8.88%. Hasil analisa data menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar HbA1C yang dilakukan pemeriksaan segera, penundaan 10 jam dan penundaan waktu 24 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas sampel pemeriksaan HbA1c yang disimpan pada suhu ruang (20-25°C) mampu bertahan selama 24 jam.
Copyrights © 2024