Hepatitis virus diperkirakan menjadi penyebab utama 1,4 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, baik akibat infeksi akut maupun kondisi yang terkait seperti kanker hati dan sirosis. Dari kematian tersebut, sekitar 47% disebabkan virus Hepatitis B, 48% virus Hepatitis C dan sisanya virus Hepatitis A dan virus Hepatitis E. Seseorang dinyatakan mengidap Hepatitis B bila dalam pemeriksaan serologi didapatkan HBsAg reaktif. Patofisiologi Hepatitis B kronik ditandai dengan naik turunnya tingkat replikasi virus hepatitis B dan aktivitas penyakit hepar. HBV DNA merupakan pemeriksaan baku emas untuk mendiagnosis Hepatitis B dan kadarnya dijadikan acuan untuk memulai terapi antivirus pada pasien Hepatitis B kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar serum HBsAg dengan HBV DNA pada pasien Hepatitis B Kronis. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah data 36 sampel yang merupakan data sekunder dengan tehnik purposive sampling periode Januari 2021 sampai dengan Mei 2024 di Laboratorium Pramita Jakarta. Pengolahan data menggunakan analisis SPSS v.27. Hasil penelitian berdasarkan kelompok jenis kelamin didapatkan 22 sampel (61,1%) adalah laki-laki, berdasarkan kelompok umur didapatkan rerata subjek yaitu 44,2 tahun. Pada kelompok korelasi HBsAg dengan HBV DNA didapatkan hasil P > 0,05, tidak ada hubungan antara HBsAg dan HBV DNA pada pasien Hepatitis B Kronis.
Copyrights © 2024