Pendidikan agama Islam di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan dari era kolonial hingga masa kini, dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, dan budaya. Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan agama Islam terbatas dan terisolasi, dengan pemerintah kolonial yang lebih fokus pada pendidikan sekuler yang mendukung kepentingan kolonial. Pesantren menjadi lembaga utama dalam menyebarkan ajaran Islam, meskipun dihadapkan pada pembatasan. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan agama Islam mulai mendapat perhatian lebih dari pemerintah dengan dibentuknya Kementerian Agama dan pengembangan sistem madrasah. Meskipun demikian, pendidikan agama Islam pada masa awal kemerdekaan masih terpisah dari pendidikan umum. Pada masa Orde Baru (1966-1998), integrasi pendidikan agama Islam dalam sistem pendidikan formal semakin diperkuat dengan kebijakan yang mewajibkan pendidikan agama di sekolah-sekolah umum. Setelah reformasi 1998, pendidikan agama Islam semakin berkembang dengan pemanfaatan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis daring, memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk belajar agama. Namun, tantangan terbesar pendidikan agama Islam di era kontemporer adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara pemahaman agama yang konservatif dan tuntutan globalisasi serta pluralisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dalam sistem pendidikan agama Islam di Indonesia, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dari masa kolonial hingga masa kini. Dengan pendekatan sejarah dan analisis tematik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai transformasi pendidikan agama Islam yang terus beradaptasi dengan dinamika zaman
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024