Penelitian ini mengkaji peran ulama perempuan dalam mencegah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, khususnya pesantren. Fenomena ini menarik untuk diteliti karena minimnya eksplorasi terhadap peran ulama perempuan dalam isu ini, meskipun mereka memiliki pengaruh signifikan dalam masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melibatkan tiga ulama perempuan dari D.I Yogyakarta: Nyai Khotimatul Husna, Nyai Siti Muyassarotul Hafidzoh, dan Nyai Maya Fitria. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons, meliputi adaptasi, integrasi, dan latensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulama perempuan memiliki agensi yang diwujudkan dalam tindakan konkret untuk mencegah kekerasan seksual di pesantren. Strategi mereka mencakup pendekatan edukatif, kampanye kesadaran, dan kolaborasi dengan komunitas. Ketiga ulama perempuan ini juga menghadapi tantangan, tetapi mampu mengoptimalkan nilai-nilai agama dan sosial untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran ulama perempuan dalam mengatasi isu kekerasan seksual melalui pendekatan holistik, adaptif, dan berbasis nilai agama yang kuat. Temuan ini memberikan kontribusi akademik dan praktis dalam upaya membangun kesadaran serta tindakan preventif di lingkungan pendidikan.
Copyrights © 2024