Transportasi ikan bandeng dari pemasok di Desa Sungonlegowo, Gresik, Jawa Timur, merupakan elemen kunci dalam rantai pasok yang berdampak langsung pada hilirisasi produk. Namun, sektor ini dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat mengganggu kelancaran proses transportasi, termasuk kecelakaan kendaraan, kerusakan ikan, dan keterlambatan distribusi. Kecelakaan kendaraan menjadi risiko utama yang tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas produk, yang pada gilirannya mengancam kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko dalam transportasi ikan bandeng dari Desa Sungonlegowo, serta mengembangkan strategi mitigasi yang berkelanjutan untuk mendukung hilirisasi. Dengan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), sepuluh risiko utama diidentifikasi berdasarkan nilai severity, occurrence, dan detection dari delapan responden. Lima tindakan mitigasi yang dipilih, berdasarkan skor risiko tertinggi, mencakup optimalisasi rute pengiriman, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, pemeliharaan berkala, pelatihan keselamatan, dan penerapan teknologi pelacak untuk manajemen transportasi yang berkelanjutan. Melalui penerapan House of Risk 2 (HoR), penelitian ini mengevaluasi efektivitas dan daya implementasi dari tindakan mitigasi. Hasil menunjukkan bahwa pemeliharaan berkala dan optimalisasi rute berpotensi besar dalam mengurangi risiko yang mengganggu hilirisasi, sehingga meningkatkan kelancaran transportasi. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan bagi pelaku industri dalam mengoptimalkan rantai pasok ikan bandeng secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025