Penelitian ini mengkaji potensi nilai ekonomi kobalt sebagai mineral ikutan pada pertambangan bijih nikel di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu penghasil bijih nikel terbesar di Indonesia dengan kobalt (Co) yang ditemukan sebagai mineral ikuran yang sering ditemukan bersama bijih nikel. Kobalt memiliki nilai strategis dalam industri modern, khususnya baterai lithium-ion, yang penting dalam kendaraan listrik dan perangkat elektronik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data sekunder dari perusahaan pertambangan dan literatur terkait. Analisis dilakukan untuk memperkirakan kandungan kobalt dalam sumber daya bijih nikel yang teridentifikasi dan menghitung potensi nilai ekonominya berdasarkan harga pasar kobalt saat ini. Analisis dilakukan untuk memperkirakan kandungan kobalt dalam sumber daya bijih nikel yang teridentifikasi dan menghitung potensi nilai ekonominya berdasarkan harga pasar kobalt saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi penelitian mempunyai potensi kandungan kobalt dengan perkiraan sumber daya sebesar 643.580,85 ton dan cadangan diperkirakan sebesar 382.360 ton. Analisis prospektif nilai ekonomi kobalt sebagai mineral ikutan dari sumber daya dan cadangan menunjukkan potensi ekonomi dengan nilai masing-masing sekitar 16,8 miliar USD dan 10,01 miliar USD. Penelitian ini juga memberikan landasan untuk mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dan optimal atas potensi kobalt sebagai aset mineral ikutan dalam industri pertambangan bijih nikel.
Copyrights © 2024