Pembaruan ibu kota negara menjadi bahan perdebatan selama beberapa tahun oleh berbagai pihak beberapa tahun yang lalu. Tujuan pembaruan ibu kota tersebut karena pesatnya urbanisasi di Jabodetabek ini ternyata tidak dapat diimbangi oleh tersedianya fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang memadai, sehingga berbagai masalah seperti, banjir, kemacetan lalu lintas dan permukiman kumuh menjadi semakin sulit diatasi. Jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data dan sumber data melalui pembacaan literatur atau sumber-sumber tertulis seperti buku-buku, penelitian terdahulu, jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaruan ibu kota negara dari Jakarta dipertimbangkan karena masalah banjir dan kemacetan lalu lintas yang parah serta urbanisasi yang tidak diimbangi dengan infrastruktur memadai. Sejak banjir besar tahun 2007 dan diskusi oleh Presiden SBY pada 2009, beban pelayanan Jakarta sebagai ibu kota semakin berat. Studi literatur menunjukkan bahwa pembaruan ini bertujuan mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Copyrights © 2024