Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research)
Vol. 40 No. 1 (2017)

HUBUNGAN PENGUKURAN LEMAK SUBKUTAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA LAKI-LAKI USIA LANJUT

Siti Nur Fatimah (Unknown)
Leva B Akbar (Unknown)
Ambrosius Purba (Unknown)
Vita Murniati Tarawan (Unknown)
Gaga Irawan Nugraha (Unknown)
Putri Tessa Radhiyanti (Unknown)
Titing Nurhayati (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Jun 2017

Abstract

Degenerative diseases are associated with obesity. Body mass index (BMI) measurement is a way to measure disease risk,howeverfat mass more explain metabolic conditions associated with degenerative diseases. Research shows consistent relation between these two parameters with diseases risk. This study aims to determine the association of fat mass by skinfold thickness measurement with BMI. The study design was observational with cross-sectional approach. This research was done at the UniversitasPadjadjaran in 2015. The number of subjects were 96 men with the inclusion criteria over 50 years, exclusion criteria have abnormal posture and edema. Statistical analysis used Spearman rank correlation test and a simple linear regression. Characteristics of age 67.98 (SD: 9.81) years, height 1.61 (SD: 0.61) m, weight 66.67 (SD: 10.74) kg, BMI: 26.28 (SD 3,55) kg / m2, body fat: 30.98 percent. The distribution of nutritional status category: underweight 2 percent, normoweight 11.9 percent, overweight 27.27 percent, obese 58.4 percent. Fat mass category: normal category 41.6 percent and overfat 58.4 percent. Correlation between fat mass with age of 0.094 percent, with heights 0.14 percent and with a BMI 0.55 percent. Simple linier regression analysis shows the equation: percent fat mass = 2,757 + 0.089. This equation means every increase of 1 BMI will increase the fat mass percent by (2.757 + 1*0.089)2. The implications of this equation show that BMI can predict fat mass in elderly men based on subcutaneous fat thicknessmeasurements. Penyakit degeneratif berhubungan dengan faktor risiko obesitas. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT) merupakan cara untuk mengukur risiko penyakit, tetapi massa lemak dapat menggambarkan kondisi metabolik yang berhubungan dengan penyakit degeneratif. Penelitian menunjukkan hubungan konsisten antara kedua parameter ini dengan risiko penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara massa lemak berdasarkan pengukuran tebal lemak subkutan dengan IMT. Disain penelitian adalah observasional dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di kampus Universitas Padjadjaran tahun 2015. Jumlah subjek 96 laki-laki dengan kriteria inklusi di atas 50 tahun, kriteria ekslusi  memiliki postur tubuh tidak normal dan edema. Variabel bebas adalah umur, tinggi badan dan IMT, variabel tergantung adalah massa lemak. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman rank dan uji regresi linier sederhana.Karakteristik usia 67,98(SD: 9,81) tahun, tinggi badan 1,61(SD : 0,61) m, berat badan 66,67 (SD : 10,74) kg, IMT: 26,28 (SD : 3,55) kg/m2, lemak tubuh: 30,98 persen.Sebaran kategori status giziterdiri dari berat badan kurang 2 persen, normal 11,9 persen, berat badan lebih 27,27 persen, obesitas 58,4 persen. Kategori massa lemak terdiri dari kategori normal 41,6 persen dan lebih 58,4 persen. Korelasi antara massa lemak dengan usia0,094 persen, dengan tinggi badan 0,14 persen dan dengan IMT 0,55 persen. Analisis regresi linier menghasilkan persamaan: persen massa lemak = 2,757 + 0.089 (IMT). Persamaan ini mempunyai arti setiap peningkatan 1 IMT akan meningkatkan persen massa lemak sebesar (2,757 + 1*0,089)2. Implikasi persamaan ini memperlihatkan IMT dapat memprediksi massa lemak pada laki-laki lanjut usia berdasarkan pengukuran tebal lemak subkutan.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

pgm

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health Social Sciences

Description

Focus and Scope Penelitian Gizi dan Makanan is a journal developed to disseminate and discuss the scientific literature and other research on the development of health in the field of food and nutrition. This journal is intended as a medium for communication among stake holders on health research ...