Pesantren sebagai sub kultur nusantara yang memiliki tradisi agung diharapkan dapat ikut berperan dalam era globalisasi ini. Globalisasi yang menganut paham liberilisme ini mendorong manusia untuk melakukan enterpreneur secara mandiri. Pada kondisi ini, beberapa subkultur harus bergerak menciptakan budaya enterpreneur masyarakat. Salah satunya adalah pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pemekasan Madura. Pesantren yang memiliki ribuan alumni ini telah berhasil menyusun strategi pengembangan unit bisnis. Semua dilakukan dengan mengandalkan jaringan forum alumninya. Penelitian ini memakai pendekaan kualitatif mengenai model keamndirian pendidikan pesantren salaf. Penentuan subjek dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive. Tehnik Purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yakni: pertama, studi empiris (lapangan) yang dilakukan untuk mendapatkan data primer langsung dari sumbernya. Analisis data kualitatif yang dipakai dalam penelitian lapangan ini menggunakan secara umum, menggunakan model Miles dan Huberman. Model tersebut dilakukan dengan sistemati dan kontunue. Adapun menurut Miles dan Huberman. Berdasarkan beberapa kajian temuan yang dilakukan dapat dikonklusikan dalam beberapa hal. Pertama, melakukan tahap formulasi strategi. Kedua, melakukan tahap implementasi strategi. Pada tahap ini meliputi optimalisasi skill alumni, jaringan alumni dan pembentukan unit usaha Jasa keuangan. Ketiga, melakukan tahap evaluasi strategi. Pada tahap ini ada dua jenis evaluasi. Adapun keduanya adalah evaluasi unit usaha yang dikembangkan dan evaluasi budaya interpreneur jaringan alumni.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022