Masa peralihan anak-anak ke dewasa disebut remaja Masa ini, anak mulai beralih dari lingkungan keluarga ke lingkungan sosialnya.Dunia remaja adalah waktu yang paling menyenangkan sekaligus rentan untuk terlibat dengan masalah sosial. tulisan ini ingin menyampaikan bagaimana peran agama, sebagai kekuatan bagi remaja dalam bertindak Untuk itu peran kitab keagamaan sebagai dasar Pendidikan pluralisme bagi remaja melalui kegiatan Bible Camp. penulis menggunakan pendekatan pustaka dengan melakukan pengumpulan data-data melalui sumber literatur seperti buku, jurnal, dokumen ilmiah, internet, abstrak tesis/disertasi dan sumber lain yang mendukung. Kesimpulan pembahasan dijelaskan bagaiaman peran kitab keagamaan dalam mendukung pendidikan pluralisme bagi remaja melalui program Bible Camp. Melalui proses tinjauan pustaka yang komperhensif, penulis memperoleh pemahaman tentang pentingnya peran Kitab keagamaan dalam pendidikan pluralisme remaja Pemahaman ekslusif pada dasarnya bersumber dari kitab keagamaan dari masing-masing keyakinan. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri adanya sikap ekslusif, realita yang terjadi dalam masyarakat kota Bitung, agama menjadi pemicu penyebab terjadinya kriminalisasi dikalangan remaja.program Bible Camp hampir masih terjebak dalam pemahaman-pemahaman Kitab suci yang sakral sehingga bisa terjadi pengutipan teks-teks untuk melegitimasi agama atau ajaran lain. Edukasi pembentukan spiritualitas remaja pada program Bible Camp perlu ditambah dengan nilai-nilai keberagaman yang ada dalam realitas pluralisme. Pembiasaan pendidikan pluralisme agama bagi remaja diharapkan dapat membentuk remaja menjadi pribadi yang terbuka dengan perbedaan. Upaya ini untuk menghapus stereotipe negatif antara agama satu dengan agama yang lain. Menghasilkan generasi yang memiliki sikap toleransi, kepekaan dan rasa solidaritas.
Copyrights © 2024