Bahan ajar digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, umumnya yang digunakan peserta didik di sekolah belum inovatif karena belum melibatkan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Keterbaruan pada penelitian ini yaitu pengembangan modul ajar yang berbasis Problem Based Learning dan juga terintegrasi dengan kearifan lokal Gayo Lues-Aceh. Model pembelajaran PBL terintegrasi dengan kearifan lokal dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan modul ajar berbasis PBL yang terintegrasi dengan kearifan lokal pada materi koloid kelas XI SMA/MA. Metode pengembangan yang digunakan yaitu Research and Development (R & D) model ADDIE. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitaf. Validator dalam penelitian terdiri dari 3 orang dosen kimia dan 2 orang guru kimia. Penilaian terhadap kesesuaian modul ajar inovatif berbasis PBL yang terintegrasi kearifan lokal mengacu pada standart BSNP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 3,66 dan dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan memenuhi standart kelayakan BSNP dan layak diimplikasikan disekolah.
Copyrights © 2025