Pelayanan prevention of mother to child HIV transmission (PMTCT) sangat penting karena epidemi human immunodeficiency virus (HIV) dan aquired immune deficiency syndrome (AIDS) meningkat dengan cepat. Di Indonesia jumlah kasus AIDS pada Desember 2009 sebanyak 17,699 kasus dan HIV sejumlah 6.668 kasus. Seiring dengan bergesernya epidemi dari kelompok berisiko ke kelompok masyarakat umum, HIV dan AIDS pada perempuan usia reproduktif dan anakanak juga meningkat. Walaupun prevalensi HIV pada perempuan di Indonesia hanya 16%, tetapi karena mayoritas (92,54%) orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berusia reproduksi aktif (15-49 tahun) diperkirakan jumlah kehamilan dengan HIV positif akan meningkat (1,2). Di negara berkembang tercatat sebesar 40% penularan dari ibu ke bayi. Masa penularan ialah pada saat dalam kandungan (intra uterine) 25- 35%, intrapartum (labor and delivery) 70-75% atau postpartum (breastfeeding) 14% (6). Di Uganda prevalensi penularan dari ibu ke bayi tanpa PMTCT sebesar 1,53%, akan tetapi setelah pelayanan dan jangkauan oleh PMTCT ditingkatkan hingga 80% (dengan pemberian nevirapin 48%) dapat mencegah sejumlah 13.000 infeksi selama 2005-2010, menurunkan prevalensi HIV pada neonatal menjadi 1,19% hingga 2010 (3).
Copyrights © 2013