Abstrak: Kemampuan Bahasa Inggris di desa kecil sangat memprihatinkan, contohnya salah satu sekolah menengah pertama (SMP) berbasis pesantren di desa Jatirogo kabupaten Tuban masih kesulitan dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris meskipun aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris sudah sangat banyak dan mudah diakses melalui handphone. Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu aplikasi Bahasa Inggris yakni Duolingo dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa disana. Metode yang digunakan adalah sosialisasi di sebuah sekolah SMP berbasis pesantren yang ada di desa Jatirogo kabupaten Tuban. Jumlah yang ikut dalam sosialisasi adalah 90 orang. Hanya saja karena keterbatasan jumlah gadget (HP) yang bisa digunakan untuk praktik aplikasi Duolingo, maka peserta praktikum difokuskan pada kelas 7 saja yang berjumlah 26 orang. Adapun peserta lainnya tetap diberikan akses ke Duolingo diluar dari jadwal siswa kelas 7 sebagai tambahan pembelajaran namun tidak menjadi kelompok yang ditargetkan. Dalam sosialisasi ini dilakukan pretest saat sosialisasi dan posttetst dilakukan setelah satu minggu penggunaan aplikasi secara rutin untuk mengetahui keefektifan aplikasi Duolingo. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kemampuan Bahasa Inggris sebesar 83% dari nilai rata-rata pretest 20-40 menjadi 45-65 saat posttest. Hal ini menunjukkan penggunaan aplikasi Duolingo berdampak positif bagi siswa.Abstract: English language skills in small villages are very worrying, for example, one of junior high schools with the Islamic boarding school-based in Jatirogo village, Tuban district, is still having difficulty in improving English language skills even though there are many English learning applications available and easily accessible via mobile phone. This service aims to introduce one of the English applications, namely Duolingo, in improving the English language skills of students there. The method used was socialization at an Islamic boarding school-based junior high school in Jatirogo village, Tuban district. The number who took part in the socialization was 90 people. However, due to the limited number of gadgets (mobile phones) that can be used to practice the Duolingo application, the practicum participants focused on class 7 with 26 people. Other participants were given the opportunity to access Duolingo outside the class 7 schedule as additional learning but not as targeted group. In this program, a pre-test was carried out during socialization and a post-test was carried out after one week of regular use of the application to determine the effectiveness of the Duolingo application. The results show an increase with 83% in English language skills from an average pre-test score of 20-40 to 45-65 at post-test. This shows that using the Duolingo application has a positive impact on students.
Copyrights © 2025