Penelitian ini menganalisis kemampuan kritis mahasiswa Pendidikan Sejarah UNM dalam membaca arsip di Dinas Arsip Provinsi Sulawesi Selatan. Menggunakan pendekatan mixed methods (tes tertulis, observasi, wawancara) terhadap 68 mahasiswa, hasil penelitian menunjukkan variasi kemampuan: mahasiswa lebih kompeten dalam menganalisis arsip terstruktur (administratif) dan berbahasa Indonesia modern, namun kurang mampu mengevaluasi kredibilitas sumber, bias penulis, atau makna implisit pada arsip kultural (lontaraq) dan kolonial. Hambatan utama meliputi minimnya literasi budaya lokal dan pemahaman konteks historis holistik. Penelitian merekomendasikan integrasi literasi kearifan lokal, praktik analisis arsip beragam, serta kolaborasi multidisipliner untuk meningkatkan kompetensi kritis. Temuan ini relevan bagi pengembangan kurikulum sejarah dan pelestarian narasi lokal berbasis bukti.
Copyrights © 2025