Stres akademik menjadi tantangan signifikan bagi siswa SMP, dipicu oleh tekanan prestasi, beban tugas, dan dinamika lingkungan sosial. Artikel ini bertujuan mengkaji bagaimana praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkatkan resiliensi siswa terhadap stres akademik dengan mengambil lokasi di SMP Negeri 6 Batang. Artikel ini disusun dengan pendekatan kualitatif dimana data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada kepala sekolah, guru PAI, dan siswa yang kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik PAI, meliputi penguatan dasar agama Islam, strategi pendekatan guru, dan variasi metode serta media pembelajaran, efektif membentuk resiliensi siswa. Penguatan ibadah seperti sholat dan tadarus Al-Qur’an menumbuhkan regulasi emosi dan optimisme, sementara pendekatan guru sebagai “sahabat” dan pembelajaran diferensiasi memperkuat efikasi diri. Namun, tantangan seperti kurangnya dukungan keluarga, pengaruh pertemanan negatif, dan kecanduan gadget menghambat upaya ini. Solusi yang ditawarkan meliputi pengenalan karakter siswa dan pendekatan prososial. Pendidikan agama Islam berperan strategis dalam meningkatkan resiliensi siswa dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, meskipun keberhasilannya bergantung pada kolaborasi dengan keluarga dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Copyrights © 2025