Penelitian ini dilatar belakangi oleh data observasi di Sekolah Luar Biasa BRILIANT Batamyangmenunjukkan analisis model pembelajaran tunarungu yakni anak dengan hambatan pendengarannyasehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya, sehingga membutuhkanmedia yag digunakan dalam pembelajaran disekolah diantaranya adalah belajar bahasa isyarat ataukomunikasi melalui gerakan dan membaca melalui gerak bibir yang digabung atau dikenal denganistilah cued speech. Pendidikan yang dilaksanakan untuk anak tunarungu mengalami kesulitandalamproses belajar karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, atau kecerdasan danbakatyang luar biasa mereka sendiri. Untuk merespons hal tersebut maka peneliti melakukan tindakanlapangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang model pembelajaran apa yangdigunakan bagi anak tunarungu di SLB Briliant Batam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modelpembelajaran yang dilaksanakan di SLB Briliant adalah Metode demonstrasi sebagai pendekatanvisual. Dengan metode demonstrasi ini dapat membantu anak tunarungu/ anak dengan gangguanpendengaran bisa maksimal dalam proses belajar. Kata kunci: Tunarungu, Model pembelajaran, Sekolah Luar Biasa.
Copyrights © 2021