Kemiskinan adalah isu yang kompleks dengan berbagai dimensi, sehingga menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pembangunan, terutama di Indonesia. Meski Industri Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan masih terhambat oleh berbagai kendala seperti keterbatasan pembiayaan, teknologi, pemasaran, kualitas SDM, serta dukungan infrastruktur dan regulasi yang kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi pengaruh jumlah perusahaan IMK, jumlah tenaga kerja IMK dan nilai output IMK terhadap kemiskinan di masing-masing provinsi di Indonesia tahun 2017-2022 menggunakan regresi data panel dengan model terpilih Fixed Effects Model (FEM). Hasil regresi masing-masing industri mikro dan industri kecil menghasilkan pengaruh masing-masing variabel independen yang berbeda-beda. Dari regresi industri mikro, ditemukan bahwa jumlah perusahaan berpengaruh negatif, jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh, dan output berpengaruh positif terhadap kemiskinan di Indonesia. Sementara itu, hasil regresi industri kecil menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh negatif, jumlah perusahaan berpengaruh positif, dan nilai output tidak berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pemerintah dapat berkerja sama dengan IMK untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pencari kerja. Selain itu, diharapkan pemerintah juga dapat menciptakan kebijakan, program, dan produk keuangan yang lebih efektif dalam mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025