Rheumatic Heart Disease (RHD) merupakan komplikasi dari infeksi bakteri Streptococcus yang memicu reaksi autoimun dan gangguan fungsi jantung, berujung pada Congestive Heart Failure (CHF). Pasien CHF perlu menjalani rehabilitasi untuk meningkatkan kapasitas aerobik, kapasitas fungsional, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh latihan aerobik intensitas sedang (70 % HRmaks) terhadap peningkatan kapasitas aerobik dan tanda-tanda vital pasien CHF akibat RHD pada program rehabilitasi jantung fase II. Seorang pasien wanita, 62 tahun, menjalani program rehabilitasi jantung fase II yang meliputi latihan aerobik intensitas sedang (70 % HRmaks) terdiri dari pemanasan, jalan di lintasan atau treadmill, dan sepeda statis. Evaluasi awal menggunakan 6-Minute Walking Test (6MWT) sebagai baseline. Setiap sesi diukur derajat sesak napas dengan Borg Scale dan tanda-tanda vital. Setelah 12 pertemuan, kapasitas aerobik dinilai kembali dengan 6MWT, jarak tempuh, Heart Rate at Walking Speed Index (HRWSI), dan nilai METs. Setelah 12 pertemuan, terdapat peningkatan jarak tempuh 6MWT, peningkatan HRWSI, dan kenaikan nilai METs dibanding baseline. Derajat sesak napas menurun dan tanda-tanda vital dalam batas normal selama latihan. Latihan aerobik intensitas sedang (70 % HRmaks) pada rehabilitasi jantung fase II efektif meningkatkan kapasitas aerobik pada pasien CHF akibat RHD.
Copyrights © 2025