Keputusan untuk pergi merantau tentu didasari oleh pertimbangan yang matang bagi sebuah keluarga karena berpotensi melahirkan persoalan dalam keluarga. Resiliensi keluarga sangat penting dalam menghadapi persoalan tersebut. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran persoalan yang dihadapi keluarga perantau dan faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi keluarga perantau. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan melalui tahap: 1) reduksi data, 2) sajian data dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan beberapa persoalan yang dialami keluarga perantau adalah persoalan ekonomi, beban ganda, kebutuhan pendidikan anak, dan isu orang ketiga atau perselingkuhan. Adapun faktor-faktor pendorong resiliensi keluarga perantau, pertama keyakinan yang dimiliki anggota keluarga dan telah ditanamkan sejak dini dalam keluarga, kedua pola organisasi dalam keluarga meliputi pola pengelolaan masalah dengan melakukan musyawarah dan curah pendapat untuk menemukan solusi yang tepat, keterhubungan antar anggota keluarga dan lingkungan sosial, serta pengelolaan ekonomi keluarga dengan memprioritaskan kebutuhan pokok keluarga, serta investasi masa depan melalui tabungan emas dan peliharaan hewan ternak. Ketiga pola komunikasi keluarga yang mencakup kejelasan informasi dan kebenaran, sikap terbuka atau jujur, dan ketiga penyelesaian masalah secara kolaboratif di mana setiap anggota keluarga memiliki tanggungjawab bersama dalam membantu menemukan solusi dan menjalankan solusi yang telah disepakati.
Copyrights © 2024