Ketergantungan anak terhadap bantuan belajar menjadi tantangan serius dalam proses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga rentan. Ketergantungan ini berpotensi menghambat tumbuhnya kemandirian belajar, inisiatif, dan regulasi diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pekerja sosial dalam mengurangi ketergantungan tersebut melalui pelatihan kemandirian di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Harapan Kita. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pekerja sosial serta anak-anak penerima layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial memainkan peran kunci sebagai fasilitator, edukator, dan mediator dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan membangun kepercayaan diri anak. Intervensi dilakukan melalui bimbingan kelompok yang terintegrasi untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dan kemampuan belajar mandiri anak. Pelatihan kemandirian terbukti efektif dalam mengurangi ketergantungan terhadap bantuan belajar dan meningkatkan partisipasi aktif anak dalam proses pendidikan. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pemberdayaan dalam pelayanan sosial anak, serta kontribusi strategis pekerja sosial dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025