Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi partisipatif dalam penguatan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, dengan studi kasus di Kelurahan Kangkung, Bandar Lampung. Kelurahan Kangkung merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, sehingga diperlukan pendekatan komunikasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi partisipatif, yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program mitigasi bencana, berperan penting dalam meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kesiapsiagaan masyarakat. Bentuk komunikasi yang digunakan meliputi dialog interaktif, pendekatan budaya lokal, serta pemanfaatan media tradisional dan digital. Namun, implementasi komunikasi kebencanaan menghadapi beberapa tantangan, seperti rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan infrastruktur komunikasi, dan faktor budaya yang memengaruhi penerimaan informasi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan, penguatan infrastruktur komunikasi, serta pendekatan komunikasi yang sensitif terhadap budaya lokal. Dengan demikian, komunikasi partisipatif dapat menjadi strategi efektif dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana, tidak hanya di Kelurahan Kangkung tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang rentan terhadap bencana.
Copyrights © 2025