<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa di pesantren Markaz Arabiyah, yang berlokasi di Pare, Jawa Timur. Dalam konteks ini, fenomena penggunaan bahasa Arab dan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari santri menjadi fokus utama. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di pesantren Markaz Arabiyah, menggabungkan observasi dan survei langsung untuk mendapatkan data mendalam mengenai penggunaan bahasa Arab dan Indonesia dalam interaksi sehari-hari santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di pesantren Markaz Arabiyah terdapat pola bilingualisme, di mana bahasa Arab digunakan dalam konteks formal, sementara bahasa Indonesia mendominasi komunikasi informal. Pola ini mendukung pembelajaran bahasa Arab, memperkuat nilai religius, serta menjaga identitas nasional dan keterikatan sosial santri. Sebanyak 65% santri menyatakan bahwa mereka merasa tertarik untuk menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Mereka percaya bahwa bahasa ini dapat memperdalam pemahaman dan meningkatkan religiusitas mereka. Para santri menganggap bahwa dengan lebih sering berinteraksi menggunakan bahasa Arab, mereka dapat lebih mudah menyerap nilai-nilai keagamaan dan meningkatkan kualitas spiritual mereka. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman penggunaan bahasa dalam konteks pendidikan agama.]]>
Copyrights © 2024
