Menurut WHO dari 15.264 bayi 0-6 bulan yang diperiksa, yang minum ASI eksklusif sebanyak 9.254 bayi (60,6%), yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 6.010 bayi (39,9) sedangkan yang memberikan makanan pendamping ASI tepat waktu 41%, yang memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dini 53%, dan yang ditunda dalam pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 5.1%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) secara dini dengan kejadian konstipasi pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Peusangan Kabupaten Bireuen. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan maret s/d September2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan yang berjumlah 303 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan proportional stratifiedrandom sampling sebanyak 173 orang. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 173responden yang telah telah dilakukan pada tanggal 27 Agustus sampai 05 September 2022 menunjukkan hasil bahwa mayoritas responden memebrikan MP-ASI secara dini pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 123 responden (71%). Mayoritas tidak mengalami konstipasi sebanyak 143 responden (83%), sedangkan yang mengalami konstipasi sebanyak 30 orang (17%). Dari hasil uji crosstab dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) hasil perhitungan menunjukkan nilai p value (0,000) < α (0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian konstipasi. Diharapkan kepada responden untuk dapat menerapkan pemberian ASI ekslusif dan memberikan MP-ASI pada usia > 6 bulan.
Copyrights © 2022