Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi China dalam membangun posisinya sebagai hegemoni baru di Asia melalui implementasi Belt and Road Initiative (BRI). Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan pendekatan ekonomi politik internasional, penelitian ini mengkaji BRI dari perspektif merkantilisme dan liberalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRI berfungsi sebagai alat strategis bagi China untuk memperluas pengaruh politik dan ekonominya melalui investasi besar di sektor infrastruktur global. Program ini meningkatkan konektivitas internasional, mempercepat perdagangan, dan menciptakan lapangan kerja di negara mitra. Namun, kekhawatiran terkait jebakan utang (debt trap) dan ketergantungan ekonomi muncul di beberapa negara penerima. Penelitian ini menyimpulkan bahwa BRI merepresentasikan merkantilisme modern yang menempatkan China sebagai aktor dominan dalam tata kelola politik dan keamanan di Asia.
Copyrights © 2025